Bikin Motor Nyaman di Bulan Puasa, Agar Ibadah Tetap Khusyuk
Bulan puasa merupakan bulan yang ditunggu umat muslim untuk berlomba-lomba beribadah, tak hanya kondisi fisik Feders sekalian yang harus dijaga, motor yang menjadi kendaraan sehari-hari pun harus dijaga agar tidak mengalami trouble yang akhirnya akan mengganggu kekhusyukkan beribadah.
Motor yang mogok ketika sedang menjalani ibadah puasa tentunya akan sangat mengganggu dan menguras tenaga, harus dorong ke bengkel terdekat. Meskipun tidak mengalami trouble, motor yang digunakan ketika berpuasa harusnya dibuat nyaman agar tidak menguras fisik Feders ketika mengendarainya.
Pertama cek kondisi yang berhubungan dengan kelistrikan dan mesin motor. Periksa kondisi, kinerja aki akan mempengaruhi keseluruhan kelistrikan. "Utamanya electric stater, saat sedang berpuasa akan sangat menjengkelkan jika arus aki tidak kuat memutar motor starter, yang akhirnya membuat pengendara harus menggunakan kick starter," ungkap Haris, salah seorang montir dari Federal Oil Center Gemilang Motor di Purwakarta, Jawa Barat.
Maka itu periksa kondisi air aki untuk tipe basah, jika tipe kering periksa tegangan aki, jika kurang dari tegangan 12 volt segera charge aki motor Feders. Periksa juga kondisi busi pada motor, lihat kerenggangannya, apakah sesuai dengan yang disarankan pabrikan, karena jika tidak pas motor akan sulit hidup mesinnya, untuk motor yang beredar di Indonesia, celahnya antara 0.70 mm- 0.80 mm.
Jika motor Feders berkopling manual, periksa kondisi kabel kopling, caranya dengan menarik tuas kopling, rasakan apakah tarikannya ringan, jika dirasa berat bisa jadi timbul karat atau terdapat kotoran dalam kabel kopling.
"Semprotkan cairan anti karat atau oli pada sela-sela kabel luar dan kabel dalam kopling, jika setelah dilakukan penyemprotan cairan tadi masih terasaberat, ada baiknya kabel kopling diganti dengan yang baru agar saat mengoprasikan tuas kopling tak memerlukan tenaga ekstra," jelas Haris lagi.
Lalu untuk motor yang sudah mengaplikasi knalpot racing sebaiknya ditukar aslinya dulu, asumsinya, dengan mengaplikasi knalpot racing settingan lainnya ikut diubah dan biasanya membuat motor harus dipacu pada putaran tinggi saat akan melaju. Dengan dikembalikan ke standar, tidak perlu memutar selongsong gas lebih dalam untuk memulai perjalanan, juga yang paling penting hati tetap adem, tidak gampang disulut nafsu.
Dilanjutkan dengan memeriksa kondisi ban, apabila ban sudah diganti dengan tapak lebar, ada baiknya dikembalikan ke standarnya selama bulan puasa ini, karena tapak yang lebar membuat kontak ban semakin banyak ke aspal yang membuat butuh tenaga ekstra untuk membuat roda berputar, terasa berat saat mengatur posisi di parkiran.
Jika ban standarnya tidak ada, cukup dengan menyetel ulang tekanannya saja, yang pasti jika tekanan kurang motor akan terasa berat. Dan saat tekanan ban terlalu tinggi handling motor menjadi liar. Keduanya tentu akan menguras tenaga dan konsentrasi Feders. Tekanan angin untuk ban depan dipatok diangka 24-28 psi dan belakang 28-31 psi, sesuai dengan anjuran dari pabrikan.
Dengan kondisi motor prima, maka Feders tak perlu mengeluarkan effort lebih untuk mengendalikan motor, efeknya adalah kondisi fisik dan nafsu selalu terjaga selama bulan puasa. (federaloil.co.id)