Potong Rantai Roda, Sudah Tahu Risikonya ?
Sepeda motor non matik membutuhkan rantai untuk mentransfer tenaga dari mesin menuju roda belakang, artinya fungsi rantai amat vital, oleh karenanya perangkat ini jangan luput dari perawatan.
Rantai atau sproket terdiri dari rangkaian yang dihubungkan oleh hub, gesekan dan tarikan dari mesin ke roda belakang, lama kelamaaan akan menimbulkan aus, akibatnya panjang rantai jadi bertambah.
Itu sebabnya ketegangan rantai roda akan mulur atau mengendur, dan disiapkan pabrikan untuk penyetelannya, jika sudah sampai batas maksimal, maka rantai harus diganti.
Namun banyak yang melakukan praktek potong rantai alih-alih menggantinya dengan yang baru. Hal tersebut tentu ada risikonya.
"Rantai yang dipotong pasti tidak akan sempurna, karena tingkat kepresisiannya sudah berkurang, jadi usia pakai pasti berkurang," ucap Marzuqi dari DID Chain.
Diterangkan bahwa dengan dipotongnya mata rantai, maka tingkat kepresisiannya dengan gear akan berubah, ini yang menyebabkan rantai akan lebih cepat mulur, risiko terburuk adalah putus ketika menerima tarikan dari mesin.
Perlu diketahui bahwa putus rantai ketika motor sedang berjalan tentunya berbahaya, tak sedikit yang mengalami rantai terbelit ke roda yang menyebabkan motor berhenti seketika, ini jelas berbahaya.
Untuk itu baiknya jika kondisi rantai sudah mulur sampai batas maksimalnya, lebih baik diganti satu set dengan gearnya, tentu agar lebih aman dan nyaman. (federaloil.co.id)